Seperti yang telah Kita ketahui, semua program komputer terdiri atas kode dan data. Kode yang dimaksud di sini adalah proses logis program (misalnya fungsi), sedangkan data dapat berupa variabel maupun konstanta. Selanjutnya, kode dan data tersebut secara konseptual diatur sedemikian rupa sehingga dapat bekerja sama untuk menghasilkan program keluaran sesuai dengan proses yang diinginkan.
Pada model pemrograman tradisional atau prosedural (disebut process-oriented model), semua data dan kode digabung menjadi satu program. Untuk program-program sederhana yang hanya membutuhkan beberapa buah baris kode, penggunaan model ini tentu tidak begitu menjadi masalah. Permasalahan baru akan timbul pada saat program tersebut berkembang ke arah yang lebih besar dan kompleks, yang mungkin membutuhkan ratusan atau bahkan ribuan baris kode.
Alasan semacam inilah yang menjadi benih diciptakannya model pemrograman baru, yaitu model pemrograman berorientasi objek (disebut object-oriented model). Pada model ini, komponen-komponen penyusun program secara konseptual akan dipecahkan menjadi bagian-bagian tersendiri yang disebut dengan objek.
Berikut ini gambar yang mengilustrasikan perbedaan yang terdapat antara pemrograman prosedural dan pemrograman berorientasi objek.
Perbedaan Pemrograman Prosedural dan Berorientasi Objek |
Seperti yang dapat Anda lihaat pada gambar di atas, dalam pemrograman berorientasi objek, setiap objek akan memiliki data (sifat, berupa variabel maupun konstanta) dan method (perilaku atau kemampuan melakukan sesuatu, berupa fungsi). Jadi, objek dapat didefinisikan sebagai salah satu entitas yang memiliki data dan method.
Sebagai contoh, manusia adalah suatu objek yang memiliki data-data (misalnya: nama, jenis kelamin, tinggi badan, berat badan dan yang lainnya) dan juga method (misalnya: cara bicara, cara berjalan, cara marah dan sebagainya).
Manusia Sebagai Sebuah Objek |
Dalam dunia pemrograman, objek semacam ini diabstraksikan menjadi sebuah kelas. Dengan kata lain, kelas adalah bentuk abstrak dari suatu objek. Wujud nyata dari suatu kelas disebut dengan instance. Sebagai contoh, apabila terdapat kelas Manusia, maka contoh instance-nya adalah: Udin, Iteung, Kabayan dan yang lainnya. Contoh lain, apabila terdapat kelas Kucing, maka contoh instance-nya adalah: Si Meong, Si Manis, Si Puspus dan sebagainya.
Secara umum, beberapa keuntungan yang tampak pada pemrograman berorientasi objek adalah sebagai berikut:
- Objek-objeknya dapat digunakan ulang (reuseable) untuk program-program lain
- Programnya lebih terstruktur dan lebih mudah untuk dikembangkan
- Bersifat natural atau alami, karena perilaku dan sifat-sifat objek di dalam program akan disesuaikan dengan objek-objek nyata yang ada di alam sekitar Kita.
Posting Komentar untuk "Perbedaan Pemrograman Prosedural dan Pemrograman Berorientasi Objek"