Artikel ini merupakan kelanjutan dari artikel yang sebelumnya yaitu Tutorial Instal Debian 9 di VirtualBox.
Berhubung artikel ini adalah kelanjutan dari artikel selanjutnya. Saya akan menggunakan Debian 9 virtual yang telah diinstal sebelumnya di VirtualBox. Barangkali Anda ingin sepenuhnya mengikuti Saya dari awal, silahkan instal terlebih dahulu Debian 9 di VirtualBox Anda dengan panduan yang ada di artikel sebelumnya.
Sebelumnya, Saya akan memberikan sedikit penjelasan mengenai alamat IP atau IP
Address itu sendiri. Kuy! Langsung simak penjelasannya.
Daftar isi
Apa itu IP Address?
Internet Protocol Address (IP Address) atau alamat IP adalah label numerik yang ditetapkan untuk setiap perangkat yang terhubung ke jaringan komputer yang menggunakan Protokol Internet untuk berkomunikasi satu sama lain.
Perangkat yang terhubung ke jaringan komputer tapi tidak memiliki alamat IP atau IP address tidak dapat berkomunikasi dengan perangkat-perangkat yang lain. Sehingga menutup kemungkinan untuk dapat terkoneksi dengan internet sekalipun.
Dalam pemberian alamat IP atau IP address terdapat 2 cara, yaitu secara static (statis) dan dynamic (dinamis). Pemberian alamat IP atau IP address secara static (statis) adalah pemberian alamat IP yang ditentukan oleh Kita sendiri. Sebaliknya, pemberian alamat IP atau IP address secara dynamic (dinamis) adalah pemberian alamat IP yang ditentukan oleh DHCP Server yang berada dalam jaringan yang sama (otomatis).
Lalu, manakah yang paling lebih baiik digunakan? Tergantung keadaannya. Untuk jaringan yang berskala kecil, bolehlah memakai static karena masih dapat dihandle (konfigurasikan satu persatu). Sebaliknya, untuk jaringan berskala besar lebih baik memakai dynamic agar tidak terlalu merepotkan, biar DHCP Server saja yang menghandlenya.
Itulah sedikit penjelasan mengenai alamat IP atau IP addess itu
sendiri. Selanjutnya, Kita masuk ke inti dari isi artikel ini. Kuy!
disimak.
Setting IP Address Debian 9
1. Login Sebagai User Root
Untuk dapat mengkonfigurasikan alamat IP / setting IP address. Anda harus login sebagai user root di Debian 9 itu sendiri. Gunakan username root dan password untuk user root agar dapat login sebagai user root.
Login User Root |
2. Mengetahui Nama Interface Yang Akan Dikonfigurasikan
Hal yang harus diketahui dalam mengkonfigurasikan alamat IP adalah mengetahui terlebih dahulu nama interface yang akan dikonfigurasikan. Bagaimana Kita ingin memberikan alamat IP untuk interface yang namanya belum diketahui oleh Kita?
Untuk mengetahui nama interface yang terpasang di Debian milik Kita. Ketikkan perintah ls /etc/class/net.
Mengetahui Nama Interface |
Dari gambar di atas (yang ditandai merah), terlihat Debian milik Saya hanya
memiliki sebuah interface dengan nama enp0s3. Kok
dilistnya ada dua interface? Satunya adalah
interface loopback (lo) yang digunakan untuk mengakses
localhost dari Debian milik Kita sendiri dan ini adalah bawaan dari setiap
sistem operasi. Jadi, lo bukan nama interface yang
terpasang di Debian milik Kita.
3. Setting IP Address Secara Statis (Static)
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, bahwa static (statis) adalah pemberian alamat IP yang ditentukan oleh Kita sendiri.
Berikut adalah cara setting / mengkonfigurasikan IP address secara statis di Debian 9:
- Ketikkan perintah nano /etc/network/interfaces untuk membuka file yang berisi konfigurasi alamat IP / IP address.
-
Tambahkan baris perintah di bawah baris perintah yang digunakan untuk
loopback (lo). Samakan dengan baris perintah tersebut,
hanya saja ganti lo dengan enp0s3 (nama interface
yang akan dikonfigurasi) dan ganti loopback dengan
static kemudian tambahkan
alamat address dan gateway. Di sini Saya
menggunakan 192.168.1.200/24 untuk alamat IP dan 192.168.1.1 untuk alamat
gateway Debian milik Saya. Untuk address itu sendiri bisa
menggunakan prefix (/) ataupun subnet mask (submask).
Perhatikan gambar.
Address Dengan Prefix Address Dengan Submask
-
Lakukan restart service network agar perubahan yang telah Kita
inputkan sebelumnya dapat terbaca oleh sistem. Ada dua perintah untuk ini,
yaitu service networking restart atau
/etc/init.d/networking restart. Perbedaannya, jika Kita gunakan
perintah yang kedua akan ada feedback apakah proses
restart telah berhasil dilakukan (Ok) atau tidak (Failed). Sedangkan
untuk perintah yang pertama tidak ada feedback sama sekali.
Perhatikan gambar.
service networking restart /etc/init.d/networking restart
-
Ketikan perintah ip addr untuk menampilkan IP
address interface. Apakah yang tadi Kita konfigurasikan hasilnya
sudah benar?
ip addr static
4. Setting IP Address Secara Dinamis (Dynamic)
Seperti yang telah dijelaskan juga sebelumnya, bahwa dynamic (dinamis) adalah pemberian alamat IP yang ditentukan oleh DHCP Server yang berada dalam jaringan yang sama. Dengan begitu, jika tidak terdapat DHCP Server di dalam jaringan yang sama, ini tidak akan berfungsi dan Debian milik Kita tidak akan bisa mendapatkan alamat IP secara otomatis.
Berikut adalah cara setting / mengkonfigurasikan IP address secara dinamis di Debian 9:
- Sama seperti cara statis. Ketikkan perintah nano /etc/network/interfaces untuk membuka file yang berisi konfigurasi alamat IP / IP address.
-
Kemudian tambahkan baris perintah di bawah baris perintah yang digunakan
untuk loopback (lo). Samakan dengan baris perintah
tersebut, hanya saja
ganti lo dengan enp0s3 (nama interface
yang akan dikonfigurasi) dan
ganti loopback dengan dhcp. Tidak usah
menambahkan address maupun gateway.
DHCP
-
Lakukan restart service network seperti cara statis sebelumnya.
Dengan perintah service networking restart atau
/etc/init.d/networking restart.
service networking restart
/etc/init.d/networking restart
-
Ketikan perintah ip addr untuk menampilkan IP address interface. Apakah Debian milik Kita mendapatkan alamat IP dari DHCP Server?
ip addr dynamic
Itulah cara setting / konfigurasi IP address (alamat IP) pada Debian 9.
Baik, itu saja artikel Setting IP Address Debian 9 yang Saya buat kali ini. Semoga bermanfaat.
Posting Komentar untuk "Setting IP Address Debian 9"