Konfigurasi Routing Static di Cisco Packet Tracer

konfigurasi-routing-static-di-cisco.png

Di artikel sebelumnya, Saya sudah menjelaskan bagaimana cara menginstal Cisco Packet Tracer dan disertai link download-nya. Bagi Anda yang belum menginstalnya atau butuh link download, silahkan kunjungi artikel tersebut.

Sebelum ke pembahasan inti, Anda harus tahu dulu nih pengertian dari Routing Static itu sendiri. Saya akan sedikit menjelaskan tentang hal tersebut. Kuy! Disimak dulu penjelasannya.

Apa itu Routing Static?

Static Routing (Routing Statis) adalah bentuk routing yang terjadi ketika Router jaringan menggunakan tabel routing yang dikonfigurasikan secara manual oleh seorang administrator jaringan. Jika ada perubahan dalam topologi jaringan, maka seorang administrator tersebut harus melakukan konfigurasi ulang pada jaringan.

Dalam penggunaanya, tentu saja ada keuntungan dan kerugiannya. Apa saja?

Keuntungan menggunakan Routing Static

  1. Tidak terlalu memberatkan kinerja Router atau dengan kata lain routing static dapat meringankan beban kinerja Router.
  2. Routing static lebih aman dibandingkan dengan routing dynamic karena hanya administrator jaringannya saja yang mengetahui jalur routing tersebut.
  3. Tidak menggunakan bandwith yang digunakan untuk pertukaran informasi tabel routing pada saat pengiriman paket data, atau dengan kata lain ini akan menghemat penggunaan bandwith.

Kerugian menggunakan Routing Static

  1. Administrator jaringan harus mengetahui semua informasi jalur routing dari semua Router yang terhubung dalam jaringan. Tentunya ini akan lebih membebankan administrator jaringan.
  2. Tidak disarankan /  dianjurkan untuk penggunaan jaringan dengan skala yang besar, melihat dari point pertama tadi.
  3. Rentan terhadap kesalahan saat konfigurasi routing static yang dilakukan secara manual.

Itulah sedikit penjelasan mengenai routing static itu sendiri. Selanjutnya, Kita langsung saja ke pembahasan inti dari artikel ini. Kuy!

Konfigurasi Routing Static di Cisco Packet Tracer

Topologi Jaringan

Di sini Kita akan mencoba menerapkan konfigurasi routing static sesuai dengan topologi jaringan sebagai berikut:

Topologi Jaringan
Topologi Jaringan

Anda bisa download topologi jaringan tersebut di sini (1Mb). Agar interface di Cisco Packet Tracer muncul / tampil di layar, centang opsi Always Show Port Label yang berada di Options > Preferences.

Centang Always Show Port Labels
Centang Always Show Port Labels

Penjelasan Topologi

Terdapat 3 buah jaringan komputer dengan masing-masing Router sebagai gateway jaringan dengan alamat network secara urut 192.168.1.0/24, 192.168.2.0/24 dan 192.168.3.0/24. Agar ketiga jaringan komputer tersebut terhubung satu sama lain maka memerlukan adanya routing, dan pada kali ini akan menggunakan Routing Static untuk menghubungkan ketiga jaringan komputer tersebut. Untuk itu, pada masing-masing Router memiliki IP address sebagai berikut:

Router0

  1. Fa0/0 memiliki IP address 192.168.10.1/24 yang terhubung dan satu jaringan dengan Router1.
  2. Fa1/0 memiliki IP address 192.168.1.1/24 yang menuju ke jaringan lokal dibawahnya dan sebagai gateway untuk jaringan komputer dengan alamat network 192.168.1.0/24.

Router1

  1. Fa0/0 memiliki IP address 192.168.10.2/24 yang terhubung dan satu jaringan dengan Router0.
  2. Fa1/0 memiliki IP address 192.168.20.1/24 yang terhubung dan satu jaringan dengan Router2.
  3. Fa6/0 memiliki IP address 192.168.2.1/24 yang menuju ke jaringan lokal dibawahnya dan sebagai gateway untuk jaringan komputer dengan alamat network 192.168.2.0/24.

Router2

  1. Fa0/0 memiliki IP address 192.168.20.2/24 yang terhubung dan satu jaringan dengan Router1.
  2. Fa1/0 memiliki IP address 192.168.3.1/24 yang menuju ke jaringan lokal dibawahnya dan sebagai gateway untuk jaringan komputer dengan alamat network 192.168.3.0/24.

Note:
/24 sama dengan subnet mask 255.255.255.0

Parameter Yang Harus Dipahami

Dalam mengkonfigurasikan routing static di Cisco Packet Tracer, ada parameter yang harus dipahami. Antara lain sebagai berikut:

GUI (Graphical User Interface)

Parameter GUI Routing Static
Parameter GUI Routing Static
  1. Network : Alamat network jaringan komputer yang dituju untuk dapat saling terhubung.
  2. Mask : Subnet Mask dari alamat network jaringan komuter yang dituju.
  3. Next Hop : Alamat Gateway Out atau gerbang keluar dari Router itu sendiri yang menuju Router lain yang terhubung dalam satu jaringan.

CLI (Command Line Interface)

Parameter CLI Routing Static
Parameter CLI Routing Static

  1. Network
  2. Mask
  3. Next Hop

Langkah-langkah Konfigurasi Routing Static

Berikut adalah langkah-langkah konfigurasi Routing Static di Cisco Packet Tracer:

  1. Hal pertama yang dikonfigurasi adalah IP address masing-masing interface dari ketiga Router tersebut. Perintah CLI-nya adalah sebagai berikut.

    Router0
    Router>enable (mengaktifkan CLI Router)
    Router#configure terminal (masuk ke menu konfigurasi)
    Router(config)#interface fa0/0 (pilih interface)
    Router(config-if)#ip address 192.168.10.1 (masukkan ip address) 255.255.255.0 (subnet mask)
    Router(config-if)#no shutdown (mengaktifkan interface)
    Router(config-if)#exit (kembali)
    Router(config)#interface fa1/0
    Router(config-if)#ip address 192.168.1.1 255.255.255.0
    Router(config-if)#no shutdown
    Konfigurasi IP Address Router0
    Konfigurasi IP Address Router0

    Router1
    Router>enable (mengaktifkan CLI Router)
    Router#configure terminal (masuk ke menu konfigurasi)
    Router(config)#interface fa0/0 (pilih interface)
    Router(config-if)#ip address 192.168.10.2 (masukkan ip address) 255.255.255.0 (subnet mask)
    Router(config-if)#no shutdown (mengaktifkan interface)
    Router(config-if)#exit (kembali)
    Router(config)#interface fa1/0
    Router(config-if)#ip address 192.168.20.1 255.255.255.0
    Router(config-if)#no shutdown
    Router(config)#interface fa6/0
    Router(config-if)#ip address 192.168.2.1 255.255.255.0
    Router(config-if)#no shutdown
    Konfigurasi IP Address Router1
    Konfigurasi IP Address Router1

    Router2
    Router>enable (mengaktifkan CLI Router)
    Router#configure terminal (masuk ke menu konfigurasi)
    Router(config)#interface fa0/0 (pilih interface)
    Router(config-if)#ip address 192.168.20.2 (masukkan ip address) 255.255.255.0 (subnet mask)
    Router(config-if)#no shutdown (mengaktifkan interface)
    Router(config-if)#exit (kembali)
    Router(config)#interface fa1/0
    Router(config-if)#ip address 192.168.3.1 255.255.255.0
    Router(config-if)#no shutdown
    Konfigurasi IP Address Router2
    Konfigurasi IP Address Router2

  2. Jika semua interface di masing-masing Router sudah dikonfigurasi. Selanjutnya Kita tambahkan rule untuk routing static pada ketiga Router agar dapat saling terhubung. Berikut adalah perintah CLI di masing-masing Router.

    Router0
    Router>enable (mengaktifkan CLI Router)
    Router#configure terminal (masuk ke menu konfigurasi)
    Router(config)#ip route 192.168.2.0 255.255.255.0 192.168.10.2 (rule untuk network 192.168.2.0/24)
    Router(config)#ip route 192.168.3.0 255.255.255.0 192.168.10.2 (rule untuk network 192.168.3.0/24)
    Konfigurasi Routing Static Router0
    Konfigurasi Routing Static Router0

    Router1
    Router>enable (mengaktifkan CLI Router)
    Router#configure terminal (masuk ke menu konfigurasi)
    Router(config)#ip route 192.168.1.0 255.255.255.0 192.168.10.1 (rule untuk network 192.168.1.0/24)
    Router(config)#ip route 192.168.3.0 255.255.255.0 192.168.20.2 (rule untuk network 192.168.3.0/24)
    Konfigurasi Routing Static Router1
    Konfigurasi Routing Static Router1

    Router2
    Router>enable (mengaktifkan CLI Router)
    Router#configure terminal (masuk ke menu konfigurasi)
    Router(config)#ip route 192.168.1.0 255.255.255.0 192.168.20.1 (rule untuk network 192.168.1.0/24)
    Router(config)#ip route 192.168.2.0 255.255.255.0 192.168.20.1 (rule untuk network 192.168.2.0/24)
    Konfigurasi Routing Static Router2
    Konfigurasi Routing Static Router2

Pengujian

Setelah konfigurasi routing static telah dilakukan, ada baiknya Kita lakukan pengujian. Apakah yang Kita konfigurasikan berhasil atau tidak. Kita lakukan pengujian dengan ping antar komputer yang berbeda jaringan.

Sebelum melakukan pengujian, pastikan masing-masing komputer/laptop dikonfigurasikan terlebih dahulu IP addressnya sesuai dengan topologi. Untuk mengkonfigurasikan IP address, pergi ke menu Desktop > IP Configuration > Static.

Konfigurasi IP Address Komputer/Laptop
Konfigurasi IP Address Komputer/Laptop
  • IP Address : Isikan alamat IP sesuai topologi.
  • Subnet Mask : Isikan 255.255.255.0 (/24).
  • Default Gateway : Isikan alamat gateway atau alamat interface Router di atasnya.

Untuk melakukan pengujian (ping), pergi ke menu Desktop > Command Prompt lalu ketikkan perintah ping (alamat IP yang dituju). Berikut adalah hasil pengujian yang berhasil dilakukan.

Dari PC0 ke PC1

Hasil Ping Dari PC0 Ke PC1
Hasil Ping Dari PC0 Ke PC1

Dari PC1 ke PC2

Hasil Ping Dari PC1 Ke PC2
Hasil Ping Dari PC1 Ke PC2

Dari PC2 ke PC0

Hasil Ping Dari PC2 Ke PC0
Hasil Ping Dari PC2 Ke PC0

Dari hasil ping PC0 ke PC1 dan PC1 ke PC2 terlihat terdapat Request Time Out sebanyak 2 kali. Mengapa demikian? Dalam 2 kali RTO tersebut, Router sedang mengentukan jalur routing static yang telah dikonfigurasikan (delay). Jika Router berhasil menentukan jalur tersebut, selanjutnya paket data akan terkirim tanpa RTO terlebih dahulu (lihat hasil ping PC2 ke PC0).

Itulah cara setting / konfigurasi Routing Static di Cisco Paket Tracer.

Baik, itu saja artikel Konfigurasi Routing Static di Cisco Packet Tracer yang Saya buat kali ini. Semoga bermanfaat.

2 komentar untuk "Konfigurasi Routing Static di Cisco Packet Tracer"